Kaya dengan Berdagang
(Menyelami Rahasia Kesuksesan Berdagang dalam Al-Qur'an)
romika mawaddah
I.Pendahuluan.
Allah mencipatakn manusia tiada lain hanya untuk beribadah kepadaNya. Serta menugaskannya untuk memimpin dan mengatur muka bumi. Seperti dijelaskan Qur'an Surat Ad-Dzariyat (51) ayat 56
$tBur àMø)n=yz £`Ågø:$# }§RM}$#ur wÎ) Èbrßç7÷èuÏ9 ÇÎÏÈ
" Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi "kepada-Ku.
Dari ayat tersebut jelas bahwa hidup manusia hanya untuk beribadah. Dalam islam ibadah tidak Cuma sholat dan zakat, tetapai semua amalan yang diridhoi oleh Allah dan RasulNya disebut Ibadah.
Tugas yang selanjutnya adalah menjadi Kholifah atau pemimpin di muka bumi. Manusia diharapkan dapat memimpin dan mengatur seluruh isi alam ray dengan segenap kemampuan serta akal yang telah Allah anugerahkan. Hal tersebut diungkap dalam Surat Al-Baqoroh
øÎ)ur tA$s% /u Ïps3Í´¯»n=yJù=Ï9 ÎoTÎ) ×@Ïã%y` Îû ÇÚöF{$# ZpxÿÎ=yz ( (#þqä9$s% ã@yèøgrBr& $pkÏù `tB ßÅ¡øÿã $pkÏù à7Ïÿó¡our uä!$tBÏe$!$# ß`øtwUur ßxÎm7|¡çR x8ÏôJpt¿2 â¨Ïds)çRur y7s9 ( tA$s% þÎoTÎ) ãNn=ôãr& $tB w tbqßJn=÷ès? ÇÌÉÈ
"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
Dalam ayat tersebut, Allah benar-benar ingin menjadikan manusia sebagai pemimpin. Meskipun para malaikat telah memprotes keputusan tersebut. Namun, Allah yakin bahwa hanya manusia yang pantas menjadi kholifah di muka bumi.
Melihat dari tugas tersebut beribadah dan memimpin, maka manusia memerlukan tenaga untuk melaksanakanya.
Diantara hal yang dapat menghasilkan tenaga adalah makan. Selain makan manusia juga harus memiliki harta benda untuk mensukseskan tugasnya di muka bumi. Cara terbaik dalam mendapatkan harta benda adalah mencari nafkah. Itu sebabnya Allah memerintahkan manusia untuk mencari nafkah di muka bumi yang sengaja Allah sediakan bagi manusia untuk bekerja mencari rizki yang halal. Sebagai hamba Allah yang beriman tetunya jika dalam mencari nafkah kita niatkan hanya untuk melekasankan perintah Allah, maka pencarian nafkah tersebut juga bisa disebut ibadah.
II. Perintah Mencari Nafkah
Dalm Quran surat Al-hijr/ 17 ayat 12 Allah berfirman.
$uZù=yèy_ur @ø©9$# u$pk¨]9$#ur Èû÷ütGt#uä ( !$tRöqysyJsù spt#uä È@ø©9$# !$uZù=yèy_ur spt#uä Í$pk¨]9$# ZouÅÇö7ãB (#qäótGö;tGÏj9 WxôÒsù `ÏiB óOä3În/§ (#qßJn=÷ètGÏ9ur yytã tûüÏZÅb¡9$# z>$|¡Ïtø:$#ur 4 ¨@à2ur &äóÓx« çm»oYù=¢Ásù WxÅÁøÿs? ÇÊËÈ
"Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari kurnia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan. dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas."
Dalam ayat tersebut Allah menjelaskan telah mencipatakan siang untuk manusia mencari karunia dari Allah dengan kata lain mencari nafkah.
Dalam surat An-Naba' ayat 11 Allah juga menjelaskan hal yang sama, bahwasanya Allah menjadikan siang dan malam tiada lain supaya manusia dapat mencari nafkah di siang hari.
$uZù=yèy_ur u$pk¨]9$# $V©$yètB ÇÊÊÈ
" Dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan"
III. Belajar sukses dari Rasulullah.
Dalam Surat Al-Ahzab ayat 21 Allah berfirman:
ôs)©9 tb%x. öNä3s9 Îû ÉAqßu «!$# îouqóé& ×puZ|¡ym `yJÏj9 tb%x. (#qã_öt ©!$# tPöquø9$#ur tÅzFy$# tx.sur ©!$# #ZÏVx. ÇËÊÈ
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah."
Sebagai teladan yang baik, maka dalam hal mencari nafkah dianjurkan untuk mencontoh Rasulullah. Sebelum diangkat mejadi Nabi dan Rasulullah., Muhammad telah dikenal dikalangan kaum quraisy sebagai pedagang muda yang sukses. Selain itu, jiga julukn Al-amin yang berarti dapat dipercaya. Sehingga, Muhammad memiliki ketrampilan dalam berdagang. Jiwa enterepreneurship-nya semakin kuat sejak usia 12 tahun telah mengikuti perjalanan bisnis pamannya
Sebagaimana sejarah mencatat, empat orang putera Abdul Manaf (kakek-kakeknya) adalah pemegang izin kunjungan dan jaminan keamanan dari para penguasa dari negara-negara tetangga seperti Syiria, Irak, Yaman dan Ethopia. Mereka dapat membawa kafilah-kafilah bisnisnya ke berbagai negara tersebut secara aman dan lancar. Selain itu, Muhammad dilahirkan pada masa kaum Quraisy mencapai kejayaan dalam perdagangan. Sejak kecil beliau juga dirawat kakeknya Abdul Muthalib yang juga pebisnis. Setelah kakeknya meninggal, Muhammad kemudian tinggal bersama pamannya Abu Thalib yang berprofesi dalam bisnis perdagangan pula m.eliputi; Syria, Jordan, dan Lebanon saat ini.
Dari sekelumit sejarah tersebut ternyata tidak diragukan bahwa Muhammad memang layak di sebut pedagang sukses. Selain Muhammad, ternyata beberapa tokoh sahabat Muahammad juga seorang pedagang. Abu Bakar as-Shidiq, Khalifah pertama dari Khulafaur Rasyidin memiliki usaha dagang pakaian. Umar bin Khatab, pemimpin kaum beriman sang penakluk kekaisaran Persia dan Byzantium memiliki usaha dagang Jagung. Usman memiliki usaha memiliki usaha dagang bahan pakaian. Imam Abu Hanifah memiliki usaha dagang bahan pakaian. Kaisar Mughal yang Agung Aurangzeb dari India makan dari penghasilan cangkir-cangkir buatan tangannya sendiri. Ketika para pengikut nabi hijrah ke Madinah bersama-sama Nabi, mereka dinasehati oleh Rasul agar berdagang untuk penghidupan mereka. Banyak lagi contoh yang membuktikkan bahwa setiap Muhajjir yang saleh telah melakukan berbagai jenis perdagangan untuk memenuhi nafkahnya sehari-hari.
Kesuksesan Rasulullah tetunya tidak akan tercapai tanpa adanya kiat-kiat jitu dalam berdagang. Diantaranya adalah jujur dan amanah.
Rasulullah SAW bersabda : “Pedagang yang amanah dan benar akan bersama dengan para syuhada di hari qiyamat nanti” (HR. Ibnu Majah dan al-Hakim).Muhammad -yang menjadi pedagang sejak usia muda- mempunyai empat kiat sukses berbisnis. Yakni, sidiq (benar), amanah (dapat dipercaya), fatonah (cerdas, cerdik, memahami manajemen dan strategi bisnis), dan tabligh (kemampuan komunikasi dan meyakinkan relasi atau pembeli).
Bila keempat sifat atau kiat ini ada pada seorang pebisnis, insya Allah dia akan berhasil. Ini merupakan karakter bisnis yang Islami. Namun, bisa pula diterapkan oleh siapa pun, sebab ajaran Islam itu bersifat universal.Muhammad telah melakukan transaksi-transaksi perdagangannya secara jujur, adil dan tidak pernah membuat pelanggannya mengeluh atau kecewa. Ia selalu menepati janji dan mengantarkan barang dagangan dengan standar kualitas sesuai permintaan pelanggan. Reputasinya sebagai pedagang yang benar-benar jujur telah tertanam sejak muda. Ia selalu memperlihatkan rasa tangungjawabnya terhadap setiap transakasi yang dilakukan. Lebih dari itu, Muhammad juga meletakkan prinsip-prinsip dasar dalam melakukan transaksi dagang secara adil Nasihat-nasihat beliau bisa dijadikan sebagai moralitas baru yang akan membingkai aktivitas para pebisnis hari ini
Beberapa hadist yang menjelaskan keutamaan berdagang dalam Islam.
Aisyah pernah meriwayatkan bahwa Rasululah bersabda, “Hal-hal yan paling menyenangkan yang engkau nikmati adalah yang datang dari hasil tanganmu sendiri, anak-anakmu berasal dari apa yang engkau hasilkan” (HR. Tirmidzi, Nasa’i dan Ibnu Majah). Nabi juga bersabda, “Berusaha mendapatkan nafkah yang halal adalah kewajiban disamping tugas-tugas lainnya yang telah diwajibkan” (HR. Baihaqi). Beliaupun memberikan nasihat untuk kita yang bisa senantiasa menjadi motivasi dan perlu diamalkan. Rafi’ bin Judaij berkata bahwa “Rasulullah saw ketika ditanya, usaha apakah yang paling baik? Rasul menjawab: yaitu usaha seseorang dengan tangannya sendiri dan semua jual beli yang baik” (HR. Hakim). Usaha dengan tangan sendiri bisa dalam bentuk aktivitas jasa, produksi, pertanian, perikanan maupun yang lain. Sedang jual beli adalah aktivitas bisnis peniagaan barang dan jasa.
IV. Anjuran berdagang dalam Al-Qur'an
Allah telah menjelaskan dalam QS An-Nisa': 29
$ygr'¯»t úïÏ%©!$# (#qãYtB#uä w (#þqè=à2ù's? Nä3s9ºuqøBr& Mà6oY÷t/ È@ÏÜ»t6ø9$$Î/ HwÎ) br& cqä3s? ¸ot»pgÏB `tã <Ú#ts? öNä3ZÏiB 4 wur (#þqè=çFø)s? öNä3|¡àÿRr& 4 ¨bÎ) ©!$# tb%x. öNä3Î/ $VJÏmu ÇËÒÈ
. "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu[287]; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu."
[287] Larangan membunuh diri sendiri mencakup juga larangan membunuh orang lain, sebab membunuh orang lain berarti membunuh diri sendiri, karena umat merupakan suatu kesatuan.
Dalam An-Nisa' Allah mengajarkan kepada hambaNya untuk mencari penghidupan dengan cara halal. Diantara cara yang dimaksud adalah berdagang. Kata ( ( اموالكمyang dimaksud adalah harta yang beredar dalam masyarakat, maksudnya baik itu harta pribadi maupun bersama harus beredar dan menghasilkan manfaat bersama. Yang membeli sesuatu dengan harta tersebut akan mendapat untumg, demikian juga penjual. Begitu pula penyewa barang akan untuk dan yang menyewakan juga untung. Penyedekah dan penerima sedekah juga untung. Semua dapat meraih keuntungan dengan harta yang diputarkan. Dan harta tersebut hendak dijadikan Allah sebagai Qiyaman yakni pokok kehidupan untuk manusia.
Kata Bainakum yang dimaksud adalah proses kerja sama dalam pemutaran harta. Ada unsur berusaha mendapatkan keuntungan bersama tidak saling merugikan. "bila mitraku rugi, maka aku juga rugi" itu sebabnya dalam berbisnis harta diilustrasikan berada di tengah milik bersama bukan perseorangan. Itulah diantara hikmah berdagang yaitu harta bias berputar dan menguntungkan bagi banyak pihak.
.
V. Perdagangan yang Merugikan.
Dari beberapa bab sebelumnya, penulis telah menjelaskan kesuksesan dan anjuran dalam berdagang. Namun, kali ini penulis berusaha menyampaikan beberapa hal yang harus diperhatikan bagi para pedagang supa ya tidak mengalami kerugian. Sebab, tiada guna sesuatu hal yang diusahakan jika tidak mendatangkan keuntungan. Sebagaimana dijelaskan dalam Qur'an Surat Al-Baqoroh: 16
y7Í´¯»s9'ré& tûïÏ%©!$# (#ãrutIô©$# s's#»n=Ò9$# 3yßgø9$$Î/ $yJsù Mpt¿2u öNßgè?t»pgÏkB $tBur (#qçR%x. úïÏtGôgãB ÇÊÏÈ
" Mereka Itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, Maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk".
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa Allah memberikan peringatan manusia dengan pengibaratan yaitu menukar petunjuk dengan kebatilan. Artinya membeli kebatilan dengan uang kebenaran, hsal tersebut merupakan sikap bodoh yang dapat merusak diri sendiri di dunia dan di akhirat. Yang dimaksud Istarau/membeli adalah menukar. Akar katanya adalah syara' yang berarti menjual.
Ayat tersebut diamksudkan untuk mengambarkan keadaan kaum munafiqin yang bergaul dengan kaum muslimin yang menampakkan keimanan. Tetapi ketika sendirian menukar keimanan tersebut dengan kebatilan. Apa yang mereka lakukan ibarat dalam jual beli yang seharusnya bentuk tukar menukar barang dilakukan dengan suka rela. Dan motiv dari perdagangan tiada lain adalah perolehan keuntungan, maka pertukaran yang mereka lakukan tiadalh memperoleh keuntungan.
Dalam ayat tersebut juga diartikan bahwa mereka tidak mendapat keuntungan dalam perniagaan mereka, bahkan mereka rugi dan kehilangan modal. Modal yang dimiliki setiap orang adalh fitrah yang berarti suci, hal tersebut dapat digunakan untuk memperoleh keuntungan dari amalan sholeh yang dilakukan . jangankan mendapatkan untung, malah mendapat kerugian karerna modal tersebut mereka sia-siakan dan ditukar dengan kebatilan. Dan sekali-kali tidak mendapat pettunjuk seperti arti kata-kata ma kaanu muhtaduun. Bukan dalam arti tidak mempunyai pengetahuan seluk beluk dalam berdagang, tetapi kesalahan dalam memilih barang dagangan. Dari ayat tersebut dapat diambil hikmah bahwa dalam berdagang, seorang pedagang hendaknya pandai-pandai memilih barang dagangan, sehingga tidak mengalami kerugian.
VI. Kiat Berdagang Sukses.
Rasulullah telah menjelaskan kepada umatNya, bahwa selama mereka berpegang teguh kepada dua hal maka tidak akan pernah sesat selama-lamanya. Kedua hal tersebut adalh Al-Qur'an dan Al-Hadist. Dalam hal perdagangan pun Al-Qur'an telah menjelaskan beberapa kiat yang harus diperhatikan untuk memperoleh kesuksesan dalam berdagang. Diantara kiatnya sebagai berikut :
Harus saling merelakan atau meridhoi anatar pedagang dan pembeli.
Berdagang merupakan proses tukar menukar barang dengan harta benda. Itu sebabnya untuk memperoleh keberkahan dalam berdagang harus ada kerelaan antara kedua belah pihak. (QS An-Nisa' ayat 29). Seperti ditulis di bab sebelumya. Dalam ayat tersebut terdapat kata-kata An-taraadin minkum. : berdasarkan kerelaan di antara kamu. Walaupun kerelaan merupakan sesuatu yang tersenbunyi, namun indikatornya dapat terlihat. Misalkan ketika akad ijab dan qobul antara pedagang dan pembeli. Untuk mencapai kerelaan maka bagaimana seorang pedagang atau pembeli tidak hanya memikirkan kebutuhannya sendiri. Maksudnya saling bekerja sama untuk mencapai kerelaan. Dan saling mengutamkan kebutuhan orang lain dari pada diri sendiri. Sebagaimana dijelaskan dalam QS Al-Hasyr :9.
tûïÏ%©!$#ur râä§qt7s? u#¤$!$# z`»yJM}$#ur `ÏB ö/ÅÏ=ö7s% tbq7Ïtä ô`tB ty_$yd öNÍkös9Î) wur tbrßÅgs Îû öNÏdÍrßß¹ Zpy_%tn !$£JÏiB (#qè?ré& crãÏO÷sãur #n?tã öNÍkŦàÿRr& öqs9ur tb%x. öNÍkÍ5 ×p|¹$|Áyz 4 `tBur s-qã £xä© ¾ÏmÅ¡øÿtR Í´¯»s9'ré'sù ãNèd cqßsÎ=øÿßJø9$# ÇÒÈ
"Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang muhajirin), atas diri mereka sendiri, Sekalipun mereka dalam kesusahan. dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka Itulah orang orang yang beruntung"
Berdagang dengan barang yang halal .
Allah menjelaskan dalam QS Al- Anfal : 9
(#qè=ä3sù $£JÏB öNçFôJÏYxî Wx»n=ym $Y7ÍhsÛ 4 (#qà)¨?$#ur ©!$# 4 cÎ) ©!$# Öqàÿxî ÒOÏm§ ÇÏÒÈ
"Maka makanlah dari sebagian rampasan perang yang telah kamu ambil itu, sebagai makanan yang halal lagi baik, dan bertakwalah kepada Allah; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Ayat tersebut pada dasarnya menjelaskan tentang pemaafan Allah terhadap pengambilan tebusan dari tawanan perang di zaman Rasulullah. Ayat tersebut secara tegas menjelaskan penghalalan dalam penggunaan harta tersebut. Kenapa harus barang halal? Sebab dalam ayat tersebut Allah menjelaskan barang yang halal tidak membawa akibat buruk serta baik untuk kesehtan jasmani dan rohani. Apa guna jika berdagang dengan barang yang haram, meskipun untuk besar pada hakikatnya akan membawa kepada murka Allah dan kegelisahan hidup.
Tidak berlebihan dalam berdagang.
Terkadang dalam dunia perdagangan jika telah mendapat keuntungan banyak, menjadi terlena dan melupakan segalanya. Sampai-sampai melupakan ibadah lainya seperti sholat. Allah telah memperingatkan hal tersebut dalam QS Jumuah ayat 9.
$pkr'¯»t tûïÏ%©!$# (#þqãZtB#uä #sÎ) ÏqçR Ío4qn=¢Á=Ï9 `ÏB ÏQöqt ÏpyèßJàfø9$# (#öqyèó$$sù 4n<Î) Ìø.Ï «!$# (#râsur yìøt7ø9$# 4 öNä3Ï9ºs ×öyz öNä3©9 bÎ) óOçGYä. tbqßJn=÷ès? ÇÒÈ
"Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli[1475]. yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."
[1475] Maksudnya: apabila imam telah naik mimbar dan muazzin telah azan di hari Jum'at, Maka kaum muslimin wajib bersegera memenuhi panggilan muazzin itu dan meninggalakan semua pekerjaannya
Dalam QS At-taubah ayat 24
ö@è% bÎ) tb%x. öNä.ät!$t/#uä öNà2ät!$oYö/r&ur öNä3çRºuq÷zÎ)ur ö/ä3ã_ºurør&ur óOä3è?uϱtãur îAºuqøBr&ur $ydqßJçGøùutIø%$# ×ot»pgÏBur tböqt±ørB $ydy$|¡x. ß`Å3»|¡tBur !$ygtRöq|Êös? ¡=ymr& Nà6øs9Î) ÆÏiB «!$# ¾Ï&Î!qßuur 7$ygÅ_ur Îû ¾Ï&Î#Î7y (#qÝÁ/utIsù 4Ó®Lym ÎAù't ª!$# ¾ÍnÍöDr'Î/ 3 ª!$#ur w Ïöku tPöqs)ø9$# úüÉ)Å¡»xÿø9$# ÇËÍÈ
"Katakanlah: "Jika bapa-bapa , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalan nya, Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan NYA". dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik."
Dari ayat tersebut jelas Allh melarang terlalu mencintai perniagaan yang diusahakan. Sampai-sampai melebihi kecintaanya kepada Allah SWT.
Melakukan pencatatan apabila terjadi hutang piutang dalam perdagangan. Hal tersebut bisa dilihat dalam QS Al-Baqarah ayat 282. Dalam surat tersebut Allah mengajarkan bagaimana seharusnya transaksi yang benar dan tidak menimbulkan perselisihan jika terjadi hutang piutang dalam perdagangan. Sebab tak jarang dalam dunia dagang ada istilah hutang, apabila tidak disikapi dengan prosedur yang benar, hal sepele dapat nerusak hubungan mitra dalam kerja.
Menghindari hal-hal yang tidak jujur: diantaranya adalah memberatkan timbangan. Seperti dijelaskan dalam QS Hud ayat 84-86.
* 4n<Î)ur tûtïôtB óOèd%s{r& $Y6øyèä© 4 tA$s% ÉQöqs)»t (#rßç7ôã$# ©!$# $tB Nà6s9 ô`ÏiB >m»s9Î) ¼çnçöxî ( wur (#qÝÁà)Zs? tA$uò6ÏJø9$# tb#uÏJø9$#ur 4 þÎoTÎ) Nà61ur& 9ös¿2 þÎoTÎ)ur ß$%s{r& öNà6øn=tæ z>#xtã 5Qöqt 7ÝÏtC ÇÑÍÈ ÏQöqs)»tur (#qèù÷rr& tA$uò6ÏJø9$# c#uÏJø9$#ur ÅÝó¡É)ø9$$Î/ ( wur (#qÝ¡yö7s? }¨$¨Z9$# öNèduä!$uô©r& wur (#öqsW÷ès? Îû ÇÚöF{$# tûïÏÅ¡øÿãB ÇÑÎÈ àM§É)t/ «!$# ×öyz öNä3©9 bÎ) OçFZà2 tûüÏZÏB÷sB 4 !$tBur O$tRr& Nä3øn=tæ 7áÏÿpt¿2 ÇÑÏÈ
"Dan kepada (penduduk) Mad-yan (kami utus) saudara mereka, Syu'aib. ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tiada Tuhan bagimu selain Dia. dan janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan, Sesungguhnya aku melihat kamu dalam Keadaan yang baik (mampu) dan Sesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan azab hari yang membinasakan (kiamat)."
Dan Syu'aib berkata: "Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan.
Sisa (keuntungan) dari Allah[734] adalah lebih baik bagimu jika kamu orang-orang yang beriman. dan aku bukanlah seorang penjaga atas dirimu"
[734] Yang dimaksud dengan sisa Keuntungan dari Allah ialah Keuntungan yang halal dalam perdagangan sesudah mencukupkan takaran dan timbangan.
Peringatan serupa juga terdapat dalam QS Al- Mutaffin ayat 1 – 3.
Dari beberapa iat yang telah dijelaskan., yang terpenting adalah kejujuran dalam berdagang.
VI.Kesimpulan.
Dari beberapa ulasan yang telah dijelaskan. Dapat disimpulkan bahwa
.Tugas utama manusia hanya untuk beribadah dan memimpin dunia
Untuk menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya manusia perlu mencari nafkah. Dimaksudkan untuk mendapatkan harta yang akhirnya bias memberikan tenaga dengan makan yang pastinya sangat penting dalam usaha menjalankan tugas tersebut.
Allah telah menyiapkan dunia dan menciptakan siang dan malam tiada lain untuk menyediakan bagi manusia dalam mencari nafkah.
Allah mengajarkan manusia untuk mencari nafkah dengan berdagang.
Allah telah memberikan contoh saudagar yang sukses dengan berdagang yaitu Rasulullah. Sehingga, diharapkan manusia dapat mengambil contoh dari Nabi Muhammad. Sehingga, sama-sama memperoleh keberhasilan dalam berdagang.
Allah juga mengajarkan kiat-kiat dagang sukses yang tertera dalam Al-Quran.
Berdagang merupakan usaha untuk mengalirkan harta Allah sehingga dapat bermanfaat bagi banyak pihak..
VII. Sumber Pustaka.
Tafsir Al-Misbah karya M. Quraish Shihab.
www.edo segara.blgospot.com (Diaksees pada hari rabu, 14-4-2009 pukul
11.00 WIB)
http://rupiahhalal.co.cc/2008/04/bagaimana-rasulullah-berbisnis.html (Diakses hari
rabu, 14-4-2009 pukul 11.00 WIB)
Musabaqah Karya Tulis Al-Quran
Tema : Ekonomi Islam
Kaya dengan Berdagang
(Menyelami Rahasia Kesuksesan Berdagang dalam Al-Qur'an)
Disusun Oleh:
Ika Romika Mawaddati
06110023
JURUSAN TARBIYAH
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2009